LANDASAN TEORI
A. Definisi Mastitis Dalam
Masa Nifas Dapat Terjadi Infeksi
Mastitis adalah infeksi peradangan pada mamma, terutama
pada primipara yang biasanya disebabkan oleh staphylococcus aureus, infeksi
terjadi melalui luka pada putting susu, tetapi mungkin juga mungkin juga
melalui peredaran darah (Prawirohadjo, 2005 : 701).
Mastitis adalah reaksi sistematik seperti demam, terjadi
1-3 minggu setelah melahirkan sebagai komplikasi sumbatan saluran air susu
(Masjoer, 2001 : 324). Pada kasus mastitis ini biasanya tidak segera ditangani,
jika mastitis tidak segera ditangani menyebabkan abses payudara yang biasa
pecah kepermukaan kulit dan akan menimbulkan borok yang besar.
Pada mastitis biasanya yang selalu dikeluhkan adalah
payudara membesar, keras, nyeri, kulit murah dan membisul (abses) dan yang pada
akhirnya pecah menjadi borok disertai dengan keluarnya nanah bercampur air
susu, dapat disertai dengan suhu badan naik, menggigil. Jika sudah ditemukan
tanda-tanda seperti ini maka pemberian ASI pada bayi jangan dihentikan, tetapi
sesering mungkin diberikan.
B. Penyebab
1. Bayi tidak mau menyusu sehingga ASI tidak
diberikan secara adekuat yang akan menyebabkan mastitis jika tidak segera
ditangani.
2. Lecet pada puting susu yang menyebabkan kuman
staphylococcus aureus masuk menyebabkan infeksi mastitis
3. Personal higiene ibu kurang, terutama pada puting
susu
4. Bendungan air susu yang tidak adekuat di tangani
sehingga menyebabkan mastitis
(Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal, 2001)
C. Tanda dan Gejala
1. Payudara bengkak, terlihat membesar
2. Teraba keras dan benjol-benjol
3. Nyeri pada payudara
4. Merasa lesu
5. Suhu badan meningkat, suhu lebih dari 38oC
(Asuhan Persalinan Normal, 2007 : 104)
D. Pencegahan
1. Perawatan puting susu atau perawatan payudara
2. Susukan bayi setiap saat tanpa jadwal
3. Pembersihan puting susu sebelum dan sesudah
menyusui untuk menghilangkan kerak dan susu yang sudah kering
4. Teknik menyusui yang benar, bayi harus menyusu
sampai ke kalang payudara.
E. Cara Melakukan Post Natal
Breast Care
1. Siapkan alat
a. Minyak atau baby oil
b. Waslap 2 buah
c. Air hangat
d. Baskom
2. Cuci tangan
3.
Melakukan pengurutan pada payudara ibu masing-masing 30 x selama 5 menit
Cara :
a. Pengurutan payudara (melingkar)
Kedua telapak tangan dari tempatkan
diantara kedua payudara ke arah atas. Samping ke bawah dan melintang, sehingga
tangan menyangga payudara
b. Pengurutan payudar (pangkal payudara)
1) Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan
jari-jari tangan kanan saling di rapatkan
2) Sisi kelingkin tangan kanan mengurut payudara kiri
dan pangkal payudara, demikian payudara kanan.
3) Pengurutan payudara dengan menggunakan air hangat
dan dingin kompres payudara dengan air hangat terlebih dahulu kemudian air
hangat selama 5 menit.
4) Cuci tangan
F. Posisi Menyusui Yang Benar
Posisi bayi saat menyusui sangat menentukan kebersihan
pemberian ASI dan mencegah lecet punting susu, pastikan ibu memeluk bayinya
dengan benar berikan bantuan dan dukungan jika ibu memerlukannya. Terutama jika
ibu pertama kali menyusui atau ibu berusia sangat muda.
Posisi menyusui yang benar :
1.
Lengan ibu menopang kepala,
leher dan seluruh badan bayi (kepala dan tubuh berada pada satu garis lurus)
muka bayi menghadap ke payudara ibu. Hidung bayi didepan putting susu ibu,
posisi bayi harus sedemikian rupa sehingga perut bayi ketubuh ibunya.
2.
Ibu mendekatkan bayi ketuban
ibunya (maka bayi kepayudara ibu) dan mengamati bayi siap menyusu, membuka
mulut, bergerak mencari dan menoleh
3.
Ibu menyentuhkan putting susu
kebibir bayi, menunggu hingga mulut bayi terbuka lebar kemudian mengarahkan
mulut bayi ke putting susu ibu sehingga bibir bayi dapat menangkap putting susu
sendiri
Tanda-tanda posis bayi menyusu dengan baik :
1.
Dagu menyentuh payudara ibu
2.
Mulut terbuka lebar
3.
Hidung bayi mendekati dan
kadang-kadang menyentuh payudara ibu
4.
Mulut bayi mencakup sebanyak
mungki areola (tidak hanya putting saja). Lingkar areola atas terlihat lebih
banyak dibandingkan lingkar areola bawah.
5.
Lidah bayi menopang putting dan
areola bagian bawah
6.
Bibir bawah bayi melengkung
keluar
7.
bayi menghisap kuat dan dalam
secara perlahan dan kadang-kadang disertai berhenti sesaat.
(Asuhan Persalinan Normal, 2007 : 101)
G. Pengobatan
1.
Segera setelah mastitis
ditemukan berikan ASI sesering mungkin tanpa jadwal
2.
Karena penyebab utama adalah sthaphylo coccus aureus, maka dapat diberikan antibiotika jenis penicillin
3.
Kompres dingin
4.
Berikan kloksalisin 500 mg
setiap 6 jam selama 10 hari
Berikan paracetamol 500 mg 3 x sehari
5.
Sangga payudara
6.
Lakukan perawatan payudara
“post natal breast care”
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA IBU NIFAS DENGAN MASTITIS
I.
PENGUMPULAN DATA
A. Anamnesa
1.
Biodata
2.
Keluhan utama
3.
Riwayat persalinan
4.
Pola istirahat dan nutrisi
a.
Istirahat
1) Sebelum melahirkan
2) Sesudah melahirkan
b.
Nutrisi
1)
Sebelum melahirkan
2)
Sesudah melahirkan
c.
Data psikologis
1)
Sebelum melahirkan
2)
Sesudah melahirkan
5.
Pemeriksaan
a)
Pemeriksaan umum
b)
Pemeriksaan fisik
I.
DIAGNOSA
a.
Gangguan pemenuhan ASI
b.
Cemas
c.
Gangguan aktivitas
II.
INTERVENSI
1.
Jelaskan pada ibu dan keluarga
tentang keadaan ibu saat ini
a.
Jelaskan pada ibu bahwa ibu
mengalami mastitis yaitu bengkak keras dan nyeri serta merah meradang
b.
Ajarkan pada ibu cara mencegah
terjadinya mastitis yaitu ibu harus menyusui bayinya tanpa jadwal dan cara
menyusui yang benar, melakukan perawatan payudara selam menyusui, ibu harus
menggunakan BH yang menyangga
2.
Jelaskan pada ibu cara
mengurangi rasa nyeri sebelum dan sesudah menyusui yaitu dengan cara :
a.
Messase payudara dan ASI di
peras dengan tangan sebelum menyusui
b.
Basahi putting susu dengan ASI
agar bayi mudah untuk menyusui
c.
Kompres dingin payudara ibu sebelum
menyusui
d.
Susukan payudara ibu yang sakit
agar ASI lancar dan menurunkan ketegangan pada payudara
e.
Pakai BH yang menyangga,
gunakan yang menekan
3.
Jelaskan pada ibu cara
perawatan payudara selama menyusui
a.
Anjurkan ibu untuk melakukan
perawatan payudara selama menyusui
b.
Ajarkan pada ibu cara melakukan
perawatan payudara selama menyusui
c.
Observasi ibu saat melakukan
perawatan payudara
4.
Jelaskan pada ibu tentang
teknik menyusui yang benar
a.
Jelaskan pada ibu pentingnya
cara menyusui yang benar
b.
Ajarkan pada ibu cara menyusui
yang benar
c.
Observasi ibu cara menyusui
5.
Beri antipiretik dan vitamin
untuk mengurangi nyeri
Beri kloklasilin 500 mg dan beri paracetamol 500 mg
III.
IMPLEMENTASI
1.
Menjelaskan pada ibu dan
keluarga tentang keadaan ibu saat ini
a.
Menjelaskan pada ibu bahwa ibu
mengalami mastitis yaitu bengkak keras dan nyeri serta merah meradang
b.
Mengajarkan pada ibu cara
mencegah terjadinya mastitis yaitu ibu harus menyusui bayinya tanpa jadwal dan
cara menyusui yang benar, melakukan perawatan payudara selam menyusui, ibu
harus menggunakan BH yang menyangga
2.
Menjelaskan pada ibu cara
mengurangi rasa nyeri sebelum dan sesudah menyusui yaitu dengan cara :
a.
Memessase payudara dan ASI di
peras dengan tangan sebelum menyusui
b.
Membasahi putting susu dengan
ASI agar bayi mudah untuk menyusui
c.
Kompres dingin payudara ibu
sebelum menyusui
d.
Susukan payudara ibu yang sakit
agar ASI lancar dan menurunkan ketegangan pada payudara
e.
Pakai BH yang menyangga,
gunakan yang menekan
3.
Jelaskan pada ibu cara
perawatan payudara selama menyusui
a.
Menganjurkan ibu untuk melakukan
perawatan payudara
b.
Mengajarkan pada ibu cara
melakukan perawatan payudara selama menyusui
c.
Mengobservasi ibu saat
melakukan perawatan payudara
4.
Menjelaskan pada ibu tentang
teknik menyusui yang benar
a.
Menjelaskan pada ibu pentingnya
cara menyusui yang benar
b.
Mengajarkan pada ibu cara
menyusui yang benar
c.
Mengobservasi ibu cara menyusui
5.
Memberikan obat-obatan
antipiretik untuk menghilangkan rasa nyeri
- Memberikan obat klokasilin 500 mg 6 jam selama 10 hari
- Memberi paracetamol 500 mg setiap 3 x sehari
IV.
EVALUASI
1.
Ibu mengerti keadaanya saat ini
2.
Ibu mengerti dengan penjelasan
yang diberikan bidan
3.
Ibu berjanji akan melakukan
atau menjelaskan semua anjuran yang diberikan oleh bidan
4.
Ibu bisa melakukan perawatan payudara
selama menyusui
5.
Ibu bisa melakukan teknik
menyusui yang benar
6.
Ibu berjanji akan mengkonsumsi
obat-obatan yang diberikan
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohadjo,
S., 2001, Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal, Jakarta, YBP
______________,
1994, Ilmu Kebidanan Jakarta, Jakarta
Ikatan Bidan
Indonesia, 2004, Asuhan Persalinan Nomal,
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar