Selamat Datang di Poltekkes Makassar Prodi Keperawatan Parepare

Kamis, 05 Mei 2011

Askep Mastitis


LANDASAN TEORI

A.    Definisi Mastitis Dalam Masa Nifas Dapat Terjadi Infeksi
Mastitis adalah infeksi peradangan pada mamma, terutama pada primipara yang biasanya disebabkan oleh staphylococcus aureus, infeksi terjadi melalui luka pada putting susu, tetapi mungkin juga mungkin juga melalui peredaran darah (Prawirohadjo, 2005 : 701).
Mastitis adalah reaksi sistematik seperti demam, terjadi 1-3 minggu setelah melahirkan sebagai komplikasi sumbatan saluran air susu (Masjoer, 2001 : 324). Pada kasus mastitis ini biasanya tidak segera ditangani, jika mastitis tidak segera ditangani menyebabkan abses payudara yang biasa pecah kepermukaan kulit dan akan menimbulkan borok yang besar.
Pada mastitis biasanya yang selalu dikeluhkan adalah payudara membesar, keras, nyeri, kulit murah dan membisul (abses) dan yang pada akhirnya pecah menjadi borok disertai dengan keluarnya nanah bercampur air susu, dapat disertai dengan suhu badan naik, menggigil. Jika sudah ditemukan tanda-tanda seperti ini maka pemberian ASI pada bayi jangan dihentikan, tetapi sesering mungkin diberikan.

B.     Penyebab
1.      Bayi tidak mau menyusu sehingga ASI tidak diberikan secara adekuat yang akan menyebabkan mastitis jika tidak segera ditangani.
2.      Lecet pada puting susu yang menyebabkan kuman staphylococcus aureus masuk menyebabkan infeksi mastitis
3.      Personal higiene ibu kurang, terutama pada puting susu
4.      Bendungan air susu yang tidak adekuat di tangani sehingga menyebabkan mastitis
(Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, 2001)

C.    Tanda dan Gejala
1.      Payudara bengkak, terlihat membesar
2.      Teraba keras dan benjol-benjol
3.      Nyeri pada payudara
4.      Merasa lesu
5.      Suhu badan meningkat, suhu lebih dari 38oC
(Asuhan Persalinan Normal, 2007 : 104)

D.    Pencegahan
1.      Perawatan puting susu atau perawatan payudara
2.      Susukan bayi setiap saat tanpa jadwal
3.      Pembersihan puting susu sebelum dan sesudah menyusui untuk menghilangkan kerak dan susu yang sudah kering
4.      Teknik menyusui yang benar, bayi harus menyusu sampai ke kalang payudara.

E.     Cara Melakukan Post Natal Breast Care
1.      Siapkan alat
a.       Minyak atau baby oil
b.      Waslap 2 buah
c.       Air hangat
d.      Baskom
2.      Cuci tangan
3.              Melakukan pengurutan pada payudara ibu masing-masing 30 x selama 5 menit
Cara :
a.       Pengurutan payudara (melingkar)
Kedua telapak tangan dari tempatkan diantara kedua payudara ke arah atas. Samping ke bawah dan melintang, sehingga tangan menyangga payudara
b.      Pengurutan payudar (pangkal payudara)
1)      Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan kanan saling di rapatkan
2)      Sisi kelingkin tangan kanan mengurut payudara kiri dan pangkal payudara, demikian payudara kanan.
3)      Pengurutan payudara dengan menggunakan air hangat dan dingin kompres payudara dengan air hangat terlebih dahulu kemudian air hangat selama 5 menit.
4)      Cuci tangan

F.     Posisi Menyusui Yang Benar
Posisi bayi saat menyusui sangat menentukan kebersihan pemberian ASI dan mencegah lecet punting susu, pastikan ibu memeluk bayinya dengan benar berikan bantuan dan dukungan jika ibu memerlukannya. Terutama jika ibu pertama kali menyusui atau ibu berusia sangat muda.
Posisi menyusui yang benar :
1.      Lengan ibu menopang kepala, leher dan seluruh badan bayi (kepala dan tubuh berada pada satu garis lurus) muka bayi menghadap ke payudara ibu. Hidung bayi didepan putting susu ibu, posisi bayi harus sedemikian rupa sehingga perut bayi ketubuh ibunya.
2.      Ibu mendekatkan bayi ketuban ibunya (maka bayi kepayudara ibu) dan mengamati bayi siap menyusu, membuka mulut, bergerak mencari dan menoleh
3.      Ibu menyentuhkan putting susu kebibir bayi, menunggu hingga mulut bayi terbuka lebar kemudian mengarahkan mulut bayi ke putting susu ibu sehingga bibir bayi dapat menangkap putting susu sendiri
Tanda-tanda posis bayi menyusu dengan baik :
1.      Dagu menyentuh payudara ibu
2.      Mulut terbuka lebar
3.      Hidung bayi mendekati dan kadang-kadang menyentuh payudara ibu
4.      Mulut bayi mencakup sebanyak mungki areola (tidak hanya putting saja). Lingkar areola atas terlihat lebih banyak dibandingkan lingkar areola bawah.
5.      Lidah bayi menopang putting dan areola bagian bawah
6.      Bibir bawah bayi melengkung keluar
7.      bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang-kadang disertai berhenti sesaat.
(Asuhan Persalinan Normal, 2007 : 101)

G.    Pengobatan
1.      Segera setelah mastitis ditemukan berikan ASI sesering mungkin tanpa jadwal
2.      Karena penyebab utama adalah sthaphylo coccus aureus, maka dapat  diberikan antibiotika jenis penicillin
3.      Kompres dingin
4.      Berikan kloksalisin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari
Berikan paracetamol 500 mg 3 x sehari
5.      Sangga payudara
6.      Lakukan perawatan payudara “post natal breast care”



ASUHAN KEPERAWATAN
PADA IBU NIFAS DENGAN MASTITIS

I.       PENGUMPULAN DATA
A.    Anamnesa
1.      Biodata
2.      Keluhan utama
3.      Riwayat persalinan
4.      Pola istirahat dan nutrisi
a.       Istirahat
1) Sebelum melahirkan       
2) Sesudah melahirkan
b.      Nutrisi                  
1) Sebelum melahirkan  
2) Sesudah melahirkan
c.       Data psikologis
1)      Sebelum melahirkan
2)      Sesudah melahirkan
5.      Pemeriksaan
a)      Pemeriksaan umum
b)      Pemeriksaan fisik

I.                   DIAGNOSA
a.       Gangguan pemenuhan ASI
b.      Cemas
c.       Gangguan aktivitas

II.                INTERVENSI
1.      Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan ibu saat ini
a.       Jelaskan pada ibu bahwa ibu mengalami mastitis yaitu bengkak keras dan nyeri serta merah meradang
b.      Ajarkan pada ibu cara mencegah terjadinya mastitis yaitu ibu harus menyusui bayinya tanpa jadwal dan cara menyusui yang benar, melakukan perawatan payudara selam menyusui, ibu harus menggunakan BH yang menyangga
2.      Jelaskan pada ibu cara mengurangi rasa nyeri sebelum dan sesudah menyusui yaitu dengan cara :
a.       Messase payudara dan ASI di peras dengan tangan sebelum menyusui
b.      Basahi putting susu dengan ASI agar bayi mudah untuk menyusui
c.       Kompres dingin payudara ibu sebelum menyusui
d.      Susukan payudara ibu yang sakit agar ASI lancar dan menurunkan ketegangan pada payudara
e.       Pakai BH yang menyangga, gunakan yang menekan
3.      Jelaskan pada ibu cara perawatan payudara selama menyusui
a.       Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara selama menyusui
b.      Ajarkan pada ibu cara melakukan perawatan payudara selama menyusui
c.       Observasi ibu saat melakukan perawatan payudara
4.      Jelaskan pada ibu tentang teknik menyusui yang benar
a.       Jelaskan pada ibu pentingnya cara menyusui yang benar
b.      Ajarkan pada ibu cara menyusui yang benar
c.       Observasi ibu cara menyusui
5.      Beri antipiretik dan vitamin untuk mengurangi nyeri
Beri kloklasilin 500 mg dan beri paracetamol 500 mg

III.             IMPLEMENTASI
1.      Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan ibu saat ini
a.       Menjelaskan pada ibu bahwa ibu mengalami mastitis yaitu bengkak keras dan nyeri serta merah meradang
b.      Mengajarkan pada ibu cara mencegah terjadinya mastitis yaitu ibu harus menyusui bayinya tanpa jadwal dan cara menyusui yang benar, melakukan perawatan payudara selam menyusui, ibu harus menggunakan BH yang menyangga
2.      Menjelaskan pada ibu cara mengurangi rasa nyeri sebelum dan sesudah menyusui yaitu dengan cara :
a.       Memessase payudara dan ASI di peras dengan tangan sebelum menyusui
b.      Membasahi putting susu dengan ASI agar bayi mudah untuk menyusui
c.       Kompres dingin payudara ibu sebelum menyusui
d.      Susukan payudara ibu yang sakit agar ASI lancar dan menurunkan ketegangan pada payudara
e.       Pakai BH yang menyangga, gunakan yang menekan
3.      Jelaskan pada ibu cara perawatan payudara selama menyusui
a.       Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara
b.      Mengajarkan pada ibu cara melakukan perawatan payudara selama menyusui
c.       Mengobservasi ibu saat melakukan perawatan payudara
4.      Menjelaskan pada ibu tentang teknik menyusui yang benar
a.       Menjelaskan pada ibu pentingnya cara menyusui yang benar
b.      Mengajarkan pada ibu cara menyusui yang benar
c.       Mengobservasi ibu cara menyusui
5.      Memberikan obat-obatan antipiretik untuk menghilangkan rasa nyeri
    1. Memberikan obat klokasilin 500 mg 6 jam selama 10 hari
    2. Memberi paracetamol 500 mg setiap 3 x sehari
IV.             EVALUASI
1.      Ibu mengerti keadaanya saat ini
2.      Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan bidan
3.      Ibu berjanji akan melakukan atau menjelaskan semua anjuran yang diberikan oleh bidan
4.      Ibu bisa melakukan perawatan payudara selama menyusui
5.      Ibu bisa melakukan teknik menyusui yang benar
6.      Ibu berjanji akan mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan
                                                                                  


DAFTAR PUSTAKA
  
Prawirohadjo, S., 2001, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta, YBP

______________, 1994, Ilmu Kebidanan Jakarta, Jakarta

Ikatan Bidan Indonesia, 2004, Asuhan Persalinan Nomal, Jakarta

Mansjoer, A. dkk., 2001, Kapita selekta Kedokteran, Jakarta, Media Aesculapius

Tidak ada komentar:

Posting Komentar